Munculnya Api Bawah Tanah yang Membara | KIAMAT SUDAH DEKAT | AKHIR ZAMAN. YAMAN, Secara
tiba-tiba api dan asap keluar dari perut bumi di salah satu propinsi
Yaman. Hal ini mengundang kebanyakan rasa takut dikalangan penduduk
tersebut, di mana mereka tidak pernah mendapat penjelasan secara ilmiah
untuk fenomena aneh ini.
Penduduk yang tinggal di lingkungan al-Salam, kota al-Hodaidah, panik
akibat meunculnya api dari bawaah tanah sebelah cekungan drainase dan
lidah asap yang mengepul dari retakan bumi.
baca lagi Klik TAJUK ENTRI ni
Warga Yaman mengatakan, sejak 10 hari yang lalu secara tiba-tiba asap
mengepul dan keluar dari bumi. Kemudian diikuti oleh kebakaran yang
mengakibatkan retakan. Dan dua hari kemudian api semakin meningkat
secara mendadak.Maka sesungguhnya telah datang (hari Kiamat) tanda-tandanya. (QS.47:18)
Sebenarnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit. (QS.54:46)
Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang
mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya). (QS.21:01)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
“Tidak akan terjadi hari Kiamat sampai api keluar dari tanah Hijaz yang menerangi leher-leher unta di Bashra.”
Daripada Huzaifah bin Asid Al-Ghifari ra, berkata: “Datang kepada kami
Rasulullah SAW dan kami pada waktu itu sedang berbincang-bincang.
Lalu
beliau bersabda: “Apa yang kamu perbincangkan?”
Kami menjawab: “Kami
sedang berbincang tentang hari kiamat”.
Lalu Nabi SAW bersabda: “Tidak
akan terjadi hari kiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam
tanda-tandanya”.
Kemudian beliau menyebutkannya: “Asap, Dajjal,
binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin
Maryam as, Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur,
sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab yang akhir sekali
adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau
manusia kepada Padang Mahsyar mereka”. – (H.R Muslim)
Di seluruh
dunia terdapat ribuan titik api bawah tanah yang kini sedang menyala.
Api bawah tanah ini tidak hanya mengeluarkan karbondioksida sebagai
hasil pembakarannya yang membuat cuaca semakin hangat, tetapi juga
melepaskan gas beracun, sehingga membentuk bencana lingkungan.
Ahli geologi menjelaskan, jika manusia tidak berusaha mencegahnya, api bawah tanah dapat menyebabkan luka-luka dan kematian. Akan tetapi tingkat kesulitan memadamkan api bawah tanah sangat tinggi, acapkali setelah satu titik api dipadamkan, api akan timbul kembali di tempat lain.
Selain di Kutub Selatan, di bawah permukaan setiap benua besar terdapat bara api bawah tanah. Dinas Pertambangan Permukaan Tanah dari Departemen Dalam Negeri AS, beberapa hari lalu mengeluarkan suatu laporan yang menyebutkan bahwa, di 9 negara bagian AS terdapat lebih dari 100 titik bara api bawah tanah, namun ahli geologi mengatakan, masih terdapat banyak titik api yang belum dilaporkan. Oleh karena itu jumlah api bawah tanah yang sebenarnya jauh lebih banyak daripada angka tersebut.
Menurut pemberitaan majalah Times, AS, pada 21 negara bagian AS terdapat lebih dari 200 titik bara api, dan sebagian besar bara api tersebut telah terbakar bertahun-tahun lamanya. Dari 36 titik bara api bawah tanah yang terdapat di Pennsylvania, termasuk bara api bawah tanah yang terkenal paling berbahaya di AS.
Gas beracun yang dilepaskan api bawah tanah yang terbakar selama 48 tahun ini, membuat warga Centralia Township mengidap berbagai penyakit. Pada era 1980 – 1990-an pemerintah federal terpaksa harus menempuh cara keras memaksa para warga untuk pindah ke tempat lain, dan kini kota itu sudah menjadi kota hantu.
Ahli geologi dari Universitas Alaska Annuma Pracas, pernah menggambarkan sebuah peta letak titik api bawah tanah tersebut dan menyebutnya “bencana global yang tidak memiliki batasan geografis”. Jika manusia tidak mampu memperlakukannya dengan hati-hati, maka titik api itu akan membuat manusia membayar mahal.
Di dekat tambang batu bara Jhairia di Dhanbad Jharkhand, India, terdapat 68 titik api bawah tanah yang terbakar. Gas beracun yang dilepaskan akibat pembakaran tersebut menyebar luas di pemukiman penduduk sekitar. Pracas menjelaskan, jika seseorang menetap selama 24 jam saja di daerah tersebut pasti akan mengeluarkan lendir yang mengandung butiran batu bara di dalamnya. Lingkungan di tempat ini bahkan jauh lebih memprihatinkan dibandingkan tempat manapun.
Tingkat kesulitan untuk memadamkan api bawah tanah ini sangat tinggi, sama seperti sulitnya bermain game memukul tikus tanah. Para pakar menjelaskan, “Saat Anda berhasil memadamkan api di satu titik, maka api akan muncul di tempat lain yang berjarak 300 kaki jauhnya.”
Metode pemadaman api yang digunakan oleh satuan PMK termasuk mengeruk lapisan batu bara yang terbakar lalu memutus kontak api di titik tersebut dengan wilayah sekitarnya.
Kadang kala PMK juga memasukkan cairan bersuhu rendah ke dalam lapisan batu bara, untuk menyerap panas sehingga pembakaran dapat dihentikan. Namun tambang batu bara berskala besar memiliki ruang lingkup mencapai radius beberapa kilometer, dengan ketebalan lapisan batu bara mencapai 27 – 30 meter, yang memiliki banyak lubang seperti sarang tawon. Hal ini menandakan bahwa api bawah tanah akan kembali menyala, dan biaya untuk memadamkan api bawah tanah ini menjadi sangat tinggi. AS telah mengucurkan dana lebih dari 1 miliar dolar AS untuk menanggulanginya.
Memperhitungkan pencemaran yang terjadi akibat api bawah tanah juga sangat sulit, karena bara api ini memiliki banyak lubang ventilasi, dan mengeluarkan karbondioksida, gas metan, merkuri, serta lebih dari 40 jenis gas beracun lainnya dan juga butiran partikel.
Ahli geologi dari Institut East Georgia, Glenn, memperkirakan bahwa bara api di seluruh dunia setiap tahunnya mengeluarkan sekitar 40 ton merkuri ke atmosfir kita, dan emisi karbondioksida yang dilepaskan mencapai 3% dari emisi seluruh dunia. Gas ini sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim dunia yang semakin memanas dan juga terhadap kesehatan umat manusia. - See more at: http://artikelgaul.blogspot.com/2012/03/kiamat-hampir-dekat-ditandai-munculnya.html#sthash.kLnwxC8r.dpufYAMAN- Jumaat (07/06/13) Secara tiba-tiba api dan asap keluar dari perut bumi di salah satu propinsi Yaman. Hal ini mengundang kebanyakan rasa takut dikalangan penduduk tersebut, di mana mereka tidak pernah mendapat penjelasan secara ilmiah untuk fenomena aneh ini.
Penduduk yang tinggal di lingkungan al-Salam, kota al-Hodaidah, panik akibat meunculnya api dari bawaah tanah sebelah cekungan drainase dan lidah asap yang mengepul dari retakan bumi.
Warga Yaman mengatakan, sejak 10 hari yang lalu secara tiba-tiba asap mengepul dan keluar dari bumi. Kemudian diikuti oleh kebakaran yang mengakibatkan retakan. Dan dua hari kemudian api semakin meningkat secara mendadak.
Maka sesungguhnya telah datang (hari Kiamat) tanda-tandanya. (QS.47:18)
Sebenarnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit. (QS.54:46)
Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya). (QS.21:01)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
“Tidak akan terjadi hari Kiamat sampai api keluar dari tanah Hijaz yang menerangi leher-leher unta di Bashra.”
Daripada Huzaifah bin Asid Al-Ghifari ra, berkata: “Datang kepada kami Rasulullah SAW dan kami pada waktu itu sedang berbincang-bincang. Lalu beliau bersabda: “Apa yang kamu perbincangkan?” Kami menjawab: “Kami sedang berbincang tentang hari kiamat”. Lalu Nabi SAW bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya”. Kemudian beliau menyebutkannya: “Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam as, Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia kepada Padang Mahsyar mereka”. – (H.R Muslim)
suraual-ikhwan
Ahli geologi menjelaskan, jika manusia tidak berusaha mencegahnya, api bawah tanah dapat menyebabkan luka-luka dan kematian. Akan tetapi tingkat kesulitan memadamkan api bawah tanah sangat tinggi, acapkali setelah satu titik api dipadamkan, api akan timbul kembali di tempat lain.
Selain di Kutub Selatan, di bawah permukaan setiap benua besar terdapat bara api bawah tanah. Dinas Pertambangan Permukaan Tanah dari Departemen Dalam Negeri AS, beberapa hari lalu mengeluarkan suatu laporan yang menyebutkan bahwa, di 9 negara bagian AS terdapat lebih dari 100 titik bara api bawah tanah, namun ahli geologi mengatakan, masih terdapat banyak titik api yang belum dilaporkan. Oleh karena itu jumlah api bawah tanah yang sebenarnya jauh lebih banyak daripada angka tersebut.
Menurut pemberitaan majalah Times, AS, pada 21 negara bagian AS terdapat lebih dari 200 titik bara api, dan sebagian besar bara api tersebut telah terbakar bertahun-tahun lamanya. Dari 36 titik bara api bawah tanah yang terdapat di Pennsylvania, termasuk bara api bawah tanah yang terkenal paling berbahaya di AS.
Gas beracun yang dilepaskan api bawah tanah yang terbakar selama 48 tahun ini, membuat warga Centralia Township mengidap berbagai penyakit. Pada era 1980 – 1990-an pemerintah federal terpaksa harus menempuh cara keras memaksa para warga untuk pindah ke tempat lain, dan kini kota itu sudah menjadi kota hantu.
Ahli geologi dari Universitas Alaska Annuma Pracas, pernah menggambarkan sebuah peta letak titik api bawah tanah tersebut dan menyebutnya “bencana global yang tidak memiliki batasan geografis”. Jika manusia tidak mampu memperlakukannya dengan hati-hati, maka titik api itu akan membuat manusia membayar mahal.
Di dekat tambang batu bara Jhairia di Dhanbad Jharkhand, India, terdapat 68 titik api bawah tanah yang terbakar. Gas beracun yang dilepaskan akibat pembakaran tersebut menyebar luas di pemukiman penduduk sekitar. Pracas menjelaskan, jika seseorang menetap selama 24 jam saja di daerah tersebut pasti akan mengeluarkan lendir yang mengandung butiran batu bara di dalamnya. Lingkungan di tempat ini bahkan jauh lebih memprihatinkan dibandingkan tempat manapun.
Tingkat kesulitan untuk memadamkan api bawah tanah ini sangat tinggi, sama seperti sulitnya bermain game memukul tikus tanah. Para pakar menjelaskan, “Saat Anda berhasil memadamkan api di satu titik, maka api akan muncul di tempat lain yang berjarak 300 kaki jauhnya.”
Metode pemadaman api yang digunakan oleh satuan PMK termasuk mengeruk lapisan batu bara yang terbakar lalu memutus kontak api di titik tersebut dengan wilayah sekitarnya.
Kadang kala PMK juga memasukkan cairan bersuhu rendah ke dalam lapisan batu bara, untuk menyerap panas sehingga pembakaran dapat dihentikan. Namun tambang batu bara berskala besar memiliki ruang lingkup mencapai radius beberapa kilometer, dengan ketebalan lapisan batu bara mencapai 27 – 30 meter, yang memiliki banyak lubang seperti sarang tawon. Hal ini menandakan bahwa api bawah tanah akan kembali menyala, dan biaya untuk memadamkan api bawah tanah ini menjadi sangat tinggi. AS telah mengucurkan dana lebih dari 1 miliar dolar AS untuk menanggulanginya.
Memperhitungkan pencemaran yang terjadi akibat api bawah tanah juga sangat sulit, karena bara api ini memiliki banyak lubang ventilasi, dan mengeluarkan karbondioksida, gas metan, merkuri, serta lebih dari 40 jenis gas beracun lainnya dan juga butiran partikel.
Ahli geologi dari Institut East Georgia, Glenn, memperkirakan bahwa bara api di seluruh dunia setiap tahunnya mengeluarkan sekitar 40 ton merkuri ke atmosfir kita, dan emisi karbondioksida yang dilepaskan mencapai 3% dari emisi seluruh dunia. Gas ini sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim dunia yang semakin memanas dan juga terhadap kesehatan umat manusia. - See more at: http://artikelgaul.blogspot.com/2012/03/kiamat-hampir-dekat-ditandai-munculnya.html#sthash.kLnwxC8r.dpufYAMAN- Jumaat (07/06/13) Secara tiba-tiba api dan asap keluar dari perut bumi di salah satu propinsi Yaman. Hal ini mengundang kebanyakan rasa takut dikalangan penduduk tersebut, di mana mereka tidak pernah mendapat penjelasan secara ilmiah untuk fenomena aneh ini.
Penduduk yang tinggal di lingkungan al-Salam, kota al-Hodaidah, panik akibat meunculnya api dari bawaah tanah sebelah cekungan drainase dan lidah asap yang mengepul dari retakan bumi.
Warga Yaman mengatakan, sejak 10 hari yang lalu secara tiba-tiba asap mengepul dan keluar dari bumi. Kemudian diikuti oleh kebakaran yang mengakibatkan retakan. Dan dua hari kemudian api semakin meningkat secara mendadak.
Maka sesungguhnya telah datang (hari Kiamat) tanda-tandanya. (QS.47:18)
Sebenarnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit. (QS.54:46)
Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya). (QS.21:01)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
“Tidak akan terjadi hari Kiamat sampai api keluar dari tanah Hijaz yang menerangi leher-leher unta di Bashra.”
Daripada Huzaifah bin Asid Al-Ghifari ra, berkata: “Datang kepada kami Rasulullah SAW dan kami pada waktu itu sedang berbincang-bincang. Lalu beliau bersabda: “Apa yang kamu perbincangkan?” Kami menjawab: “Kami sedang berbincang tentang hari kiamat”. Lalu Nabi SAW bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya”. Kemudian beliau menyebutkannya: “Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam as, Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia kepada Padang Mahsyar mereka”. – (H.R Muslim)
suraual-ikhwan
Di seluruh
dunia terdapat ribuan titik api bawah tanah yang kini sedang menyala.
Api bawah tanah ini tidak hanya mengeluarkan karbondioksida sebagai
hasil pembakarannya yang membuat cuaca semakin hangat, tetapi juga
melepaskan gas beracun, sehingga membentuk bencana lingkungan. - See
more at:
http://artikelgaul.blogspot.com/2012/03/kiamat-hampir-dekat-ditandai-munculnya.html#sthash.kLnwxC8r.dpuf
Di seluruh
dunia terdapat ribuan titik api bawah tanah yang kini sedang menyala.
Api bawah tanah ini tidak hanya mengeluarkan karbondioksida sebagai
hasil pembakarannya yang membuat cuaca semakin hangat, tetapi juga
melepaskan gas beracun, sehingga membentuk bencana lingkungan.
Ahli geologi menjelaskan, jika manusia tidak berusaha mencegahnya, api bawah tanah dapat menyebabkan luka-luka dan kematian. Akan tetapi tingkat kesulitan memadamkan api bawah tanah sangat tinggi, acapkali setelah satu titik api dipadamkan, api akan timbul kembali di tempat lain.
Selain di Kutub Selatan, di bawah permukaan setiap benua besar terdapat bara api bawah tanah. Dinas Pertambangan Permukaan Tanah dari Departemen Dalam Negeri AS, beberapa hari lalu mengeluarkan suatu laporan yang menyebutkan bahwa, di 9 negara bagian AS terdapat lebih dari 100 titik bara api bawah tanah, namun ahli geologi mengatakan, masih terdapat banyak titik api yang belum dilaporkan. Oleh karena itu jumlah api bawah tanah yang sebenarnya jauh lebih banyak daripada angka tersebut.
Menurut pemberitaan majalah Times, AS, pada 21 negara bagian AS terdapat lebih dari 200 titik bara api, dan sebagian besar bara api tersebut telah terbakar bertahun-tahun lamanya. Dari 36 titik bara api bawah tanah yang terdapat di Pennsylvania, termasuk bara api bawah tanah yang terkenal paling berbahaya di AS.
Gas beracun yang dilepaskan api bawah tanah yang terbakar selama 48 tahun ini, membuat warga Centralia Township mengidap berbagai penyakit. Pada era 1980 – 1990-an pemerintah federal terpaksa harus menempuh cara keras memaksa para warga untuk pindah ke tempat lain, dan kini kota itu sudah menjadi kota hantu.
Ahli geologi dari Universitas Alaska Annuma Pracas, pernah menggambarkan sebuah peta letak titik api bawah tanah tersebut dan menyebutnya “bencana global yang tidak memiliki batasan geografis”. Jika manusia tidak mampu memperlakukannya dengan hati-hati, maka titik api itu akan membuat manusia membayar mahal.
Di dekat tambang batu bara Jhairia di Dhanbad Jharkhand, India, terdapat 68 titik api bawah tanah yang terbakar. Gas beracun yang dilepaskan akibat pembakaran tersebut menyebar luas di pemukiman penduduk sekitar. Pracas menjelaskan, jika seseorang menetap selama 24 jam saja di daerah tersebut pasti akan mengeluarkan lendir yang mengandung butiran batu bara di dalamnya. Lingkungan di tempat ini bahkan jauh lebih memprihatinkan dibandingkan tempat manapun.
Tingkat kesulitan untuk memadamkan api bawah tanah ini sangat tinggi, sama seperti sulitnya bermain game memukul tikus tanah. Para pakar menjelaskan, “Saat Anda berhasil memadamkan api di satu titik, maka api akan muncul di tempat lain yang berjarak 300 kaki jauhnya.”
Metode pemadaman api yang digunakan oleh satuan PMK termasuk mengeruk lapisan batu bara yang terbakar lalu memutus kontak api di titik tersebut dengan wilayah sekitarnya.
Kadang kala PMK juga memasukkan cairan bersuhu rendah ke dalam lapisan batu bara, untuk menyerap panas sehingga pembakaran dapat dihentikan. Namun tambang batu bara berskala besar memiliki ruang lingkup mencapai radius beberapa kilometer, dengan ketebalan lapisan batu bara mencapai 27 – 30 meter, yang memiliki banyak lubang seperti sarang tawon. Hal ini menandakan bahwa api bawah tanah akan kembali menyala, dan biaya untuk memadamkan api bawah tanah ini menjadi sangat tinggi. AS telah mengucurkan dana lebih dari 1 miliar dolar AS untuk menanggulanginya.
Memperhitungkan pencemaran yang terjadi akibat api bawah tanah juga sangat sulit, karena bara api ini memiliki banyak lubang ventilasi, dan mengeluarkan karbondioksida, gas metan, merkuri, serta lebih dari 40 jenis gas beracun lainnya dan juga butiran partikel.
Ahli geologi dari Institut East Georgia, Glenn, memperkirakan bahwa bara api di seluruh dunia setiap tahunnya mengeluarkan sekitar 40 ton merkuri ke atmosfir kita, dan emisi karbondioksida yang dilepaskan mencapai 3% dari emisi seluruh dunia. Gas ini sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim dunia yang semakin memanas dan juga terhadap kesehatan umat manusia. - See more at: http://artikelgaul.blogspot.com/2012/03/kiamat-hampir-dekat-ditandai-munculnya.html#sthash.kLnwxC8r.dpuf
Ahli geologi menjelaskan, jika manusia tidak berusaha mencegahnya, api bawah tanah dapat menyebabkan luka-luka dan kematian. Akan tetapi tingkat kesulitan memadamkan api bawah tanah sangat tinggi, acapkali setelah satu titik api dipadamkan, api akan timbul kembali di tempat lain.
Selain di Kutub Selatan, di bawah permukaan setiap benua besar terdapat bara api bawah tanah. Dinas Pertambangan Permukaan Tanah dari Departemen Dalam Negeri AS, beberapa hari lalu mengeluarkan suatu laporan yang menyebutkan bahwa, di 9 negara bagian AS terdapat lebih dari 100 titik bara api bawah tanah, namun ahli geologi mengatakan, masih terdapat banyak titik api yang belum dilaporkan. Oleh karena itu jumlah api bawah tanah yang sebenarnya jauh lebih banyak daripada angka tersebut.
Menurut pemberitaan majalah Times, AS, pada 21 negara bagian AS terdapat lebih dari 200 titik bara api, dan sebagian besar bara api tersebut telah terbakar bertahun-tahun lamanya. Dari 36 titik bara api bawah tanah yang terdapat di Pennsylvania, termasuk bara api bawah tanah yang terkenal paling berbahaya di AS.
Gas beracun yang dilepaskan api bawah tanah yang terbakar selama 48 tahun ini, membuat warga Centralia Township mengidap berbagai penyakit. Pada era 1980 – 1990-an pemerintah federal terpaksa harus menempuh cara keras memaksa para warga untuk pindah ke tempat lain, dan kini kota itu sudah menjadi kota hantu.
Ahli geologi dari Universitas Alaska Annuma Pracas, pernah menggambarkan sebuah peta letak titik api bawah tanah tersebut dan menyebutnya “bencana global yang tidak memiliki batasan geografis”. Jika manusia tidak mampu memperlakukannya dengan hati-hati, maka titik api itu akan membuat manusia membayar mahal.
Di dekat tambang batu bara Jhairia di Dhanbad Jharkhand, India, terdapat 68 titik api bawah tanah yang terbakar. Gas beracun yang dilepaskan akibat pembakaran tersebut menyebar luas di pemukiman penduduk sekitar. Pracas menjelaskan, jika seseorang menetap selama 24 jam saja di daerah tersebut pasti akan mengeluarkan lendir yang mengandung butiran batu bara di dalamnya. Lingkungan di tempat ini bahkan jauh lebih memprihatinkan dibandingkan tempat manapun.
Tingkat kesulitan untuk memadamkan api bawah tanah ini sangat tinggi, sama seperti sulitnya bermain game memukul tikus tanah. Para pakar menjelaskan, “Saat Anda berhasil memadamkan api di satu titik, maka api akan muncul di tempat lain yang berjarak 300 kaki jauhnya.”
Metode pemadaman api yang digunakan oleh satuan PMK termasuk mengeruk lapisan batu bara yang terbakar lalu memutus kontak api di titik tersebut dengan wilayah sekitarnya.
Kadang kala PMK juga memasukkan cairan bersuhu rendah ke dalam lapisan batu bara, untuk menyerap panas sehingga pembakaran dapat dihentikan. Namun tambang batu bara berskala besar memiliki ruang lingkup mencapai radius beberapa kilometer, dengan ketebalan lapisan batu bara mencapai 27 – 30 meter, yang memiliki banyak lubang seperti sarang tawon. Hal ini menandakan bahwa api bawah tanah akan kembali menyala, dan biaya untuk memadamkan api bawah tanah ini menjadi sangat tinggi. AS telah mengucurkan dana lebih dari 1 miliar dolar AS untuk menanggulanginya.
Memperhitungkan pencemaran yang terjadi akibat api bawah tanah juga sangat sulit, karena bara api ini memiliki banyak lubang ventilasi, dan mengeluarkan karbondioksida, gas metan, merkuri, serta lebih dari 40 jenis gas beracun lainnya dan juga butiran partikel.
Ahli geologi dari Institut East Georgia, Glenn, memperkirakan bahwa bara api di seluruh dunia setiap tahunnya mengeluarkan sekitar 40 ton merkuri ke atmosfir kita, dan emisi karbondioksida yang dilepaskan mencapai 3% dari emisi seluruh dunia. Gas ini sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim dunia yang semakin memanas dan juga terhadap kesehatan umat manusia. - See more at: http://artikelgaul.blogspot.com/2012/03/kiamat-hampir-dekat-ditandai-munculnya.html#sthash.kLnwxC8r.dpuf
Di seluruh
dunia terdapat ribuan titik api bawah tanah yang kini sedang menyala.
Api bawah tanah ini tidak hanya mengeluarkan karbondioksida sebagai
hasil pembakarannya yang membuat cuaca semakin hangat, tetapi juga
melepaskan gas beracun, sehingga membentuk bencana lingkungan.
Ahli geologi menjelaskan, jika manusia tidak berusaha mencegahnya, api bawah tanah dapat menyebabkan luka-luka dan kematian. Akan tetapi tingkat kesulitan memadamkan api bawah tanah sangat tinggi, acapkali setelah satu titik api dipadamkan, api akan timbul kembali di tempat lain.
Selain di Kutub Selatan, di bawah permukaan setiap benua besar terdapat bara api bawah tanah. Dinas Pertambangan Permukaan Tanah dari Departemen Dalam Negeri AS, beberapa hari lalu mengeluarkan suatu laporan yang menyebutkan bahwa, di 9 negara bagian AS terdapat lebih dari 100 titik bara api bawah tanah, namun ahli geologi mengatakan, masih terdapat banyak titik api yang belum dilaporkan. Oleh karena itu jumlah api bawah tanah yang sebenarnya jauh lebih banyak daripada angka tersebut.
Menurut pemberitaan majalah Times, AS, pada 21 negara bagian AS terdapat lebih dari 200 titik bara api, dan sebagian besar bara api tersebut telah terbakar bertahun-tahun lamanya. Dari 36 titik bara api bawah tanah yang terdapat di Pennsylvania, termasuk bara api bawah tanah yang terkenal paling berbahaya di AS.
Gas beracun yang dilepaskan api bawah tanah yang terbakar selama 48 tahun ini, membuat warga Centralia Township mengidap berbagai penyakit. Pada era 1980 – 1990-an pemerintah federal terpaksa harus menempuh cara keras memaksa para warga untuk pindah ke tempat lain, dan kini kota itu sudah menjadi kota hantu.
Ahli geologi dari Universitas Alaska Annuma Pracas, pernah menggambarkan sebuah peta letak titik api bawah tanah tersebut dan menyebutnya “bencana global yang tidak memiliki batasan geografis”. Jika manusia tidak mampu memperlakukannya dengan hati-hati, maka titik api itu akan membuat manusia membayar mahal.
Di dekat tambang batu bara Jhairia di Dhanbad Jharkhand, India, terdapat 68 titik api bawah tanah yang terbakar. Gas beracun yang dilepaskan akibat pembakaran tersebut menyebar luas di pemukiman penduduk sekitar. Pracas menjelaskan, jika seseorang menetap selama 24 jam saja di daerah tersebut pasti akan mengeluarkan lendir yang mengandung butiran batu bara di dalamnya. Lingkungan di tempat ini bahkan jauh lebih memprihatinkan dibandingkan tempat manapun.
Tingkat kesulitan untuk memadamkan api bawah tanah ini sangat tinggi, sama seperti sulitnya bermain game memukul tikus tanah. Para pakar menjelaskan, “Saat Anda berhasil memadamkan api di satu titik, maka api akan muncul di tempat lain yang berjarak 300 kaki jauhnya.”
Metode pemadaman api yang digunakan oleh satuan PMK termasuk mengeruk lapisan batu bara yang terbakar lalu memutus kontak api di titik tersebut dengan wilayah sekitarnya.
Kadang kala PMK juga memasukkan cairan bersuhu rendah ke dalam lapisan batu bara, untuk menyerap panas sehingga pembakaran dapat dihentikan. Namun tambang batu bara berskala besar memiliki ruang lingkup mencapai radius beberapa kilometer, dengan ketebalan lapisan batu bara mencapai 27 – 30 meter, yang memiliki banyak lubang seperti sarang tawon. Hal ini menandakan bahwa api bawah tanah akan kembali menyala, dan biaya untuk memadamkan api bawah tanah ini menjadi sangat tinggi. AS telah mengucurkan dana lebih dari 1 miliar dolar AS untuk menanggulanginya.
Memperhitungkan pencemaran yang terjadi akibat api bawah tanah juga sangat sulit, karena bara api ini memiliki banyak lubang ventilasi, dan mengeluarkan karbondioksida, gas metan, merkuri, serta lebih dari 40 jenis gas beracun lainnya dan juga butiran partikel.
Ahli geologi dari Institut East Georgia, Glenn, memperkirakan bahwa bara api di seluruh dunia setiap tahunnya mengeluarkan sekitar 40 ton merkuri ke atmosfir kita, dan emisi karbondioksida yang dilepaskan mencapai 3% dari emisi seluruh dunia. Gas ini sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim dunia yang semakin memanas dan juga terhadap kesehatan umat manusia. - See more at: http://artikelgaul.blogspot.com/2012/03/kiamat-hampir-dekat-ditandai-munculnya.html#sthash.kLnwxC8r.dpuf
Ahli geologi menjelaskan, jika manusia tidak berusaha mencegahnya, api bawah tanah dapat menyebabkan luka-luka dan kematian. Akan tetapi tingkat kesulitan memadamkan api bawah tanah sangat tinggi, acapkali setelah satu titik api dipadamkan, api akan timbul kembali di tempat lain.
Selain di Kutub Selatan, di bawah permukaan setiap benua besar terdapat bara api bawah tanah. Dinas Pertambangan Permukaan Tanah dari Departemen Dalam Negeri AS, beberapa hari lalu mengeluarkan suatu laporan yang menyebutkan bahwa, di 9 negara bagian AS terdapat lebih dari 100 titik bara api bawah tanah, namun ahli geologi mengatakan, masih terdapat banyak titik api yang belum dilaporkan. Oleh karena itu jumlah api bawah tanah yang sebenarnya jauh lebih banyak daripada angka tersebut.
Menurut pemberitaan majalah Times, AS, pada 21 negara bagian AS terdapat lebih dari 200 titik bara api, dan sebagian besar bara api tersebut telah terbakar bertahun-tahun lamanya. Dari 36 titik bara api bawah tanah yang terdapat di Pennsylvania, termasuk bara api bawah tanah yang terkenal paling berbahaya di AS.
Gas beracun yang dilepaskan api bawah tanah yang terbakar selama 48 tahun ini, membuat warga Centralia Township mengidap berbagai penyakit. Pada era 1980 – 1990-an pemerintah federal terpaksa harus menempuh cara keras memaksa para warga untuk pindah ke tempat lain, dan kini kota itu sudah menjadi kota hantu.
Ahli geologi dari Universitas Alaska Annuma Pracas, pernah menggambarkan sebuah peta letak titik api bawah tanah tersebut dan menyebutnya “bencana global yang tidak memiliki batasan geografis”. Jika manusia tidak mampu memperlakukannya dengan hati-hati, maka titik api itu akan membuat manusia membayar mahal.
Di dekat tambang batu bara Jhairia di Dhanbad Jharkhand, India, terdapat 68 titik api bawah tanah yang terbakar. Gas beracun yang dilepaskan akibat pembakaran tersebut menyebar luas di pemukiman penduduk sekitar. Pracas menjelaskan, jika seseorang menetap selama 24 jam saja di daerah tersebut pasti akan mengeluarkan lendir yang mengandung butiran batu bara di dalamnya. Lingkungan di tempat ini bahkan jauh lebih memprihatinkan dibandingkan tempat manapun.
Tingkat kesulitan untuk memadamkan api bawah tanah ini sangat tinggi, sama seperti sulitnya bermain game memukul tikus tanah. Para pakar menjelaskan, “Saat Anda berhasil memadamkan api di satu titik, maka api akan muncul di tempat lain yang berjarak 300 kaki jauhnya.”
Metode pemadaman api yang digunakan oleh satuan PMK termasuk mengeruk lapisan batu bara yang terbakar lalu memutus kontak api di titik tersebut dengan wilayah sekitarnya.
Kadang kala PMK juga memasukkan cairan bersuhu rendah ke dalam lapisan batu bara, untuk menyerap panas sehingga pembakaran dapat dihentikan. Namun tambang batu bara berskala besar memiliki ruang lingkup mencapai radius beberapa kilometer, dengan ketebalan lapisan batu bara mencapai 27 – 30 meter, yang memiliki banyak lubang seperti sarang tawon. Hal ini menandakan bahwa api bawah tanah akan kembali menyala, dan biaya untuk memadamkan api bawah tanah ini menjadi sangat tinggi. AS telah mengucurkan dana lebih dari 1 miliar dolar AS untuk menanggulanginya.
Memperhitungkan pencemaran yang terjadi akibat api bawah tanah juga sangat sulit, karena bara api ini memiliki banyak lubang ventilasi, dan mengeluarkan karbondioksida, gas metan, merkuri, serta lebih dari 40 jenis gas beracun lainnya dan juga butiran partikel.
Ahli geologi dari Institut East Georgia, Glenn, memperkirakan bahwa bara api di seluruh dunia setiap tahunnya mengeluarkan sekitar 40 ton merkuri ke atmosfir kita, dan emisi karbondioksida yang dilepaskan mencapai 3% dari emisi seluruh dunia. Gas ini sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim dunia yang semakin memanas dan juga terhadap kesehatan umat manusia. - See more at: http://artikelgaul.blogspot.com/2012/03/kiamat-hampir-dekat-ditandai-munculnya.html#sthash.kLnwxC8r.dpuf
Di seluruh
dunia terdapat ribuan titik api bawah tanah yang kini sedang menyala.
Api bawah tanah ini tidak hanya mengeluarkan karbondioksida sebagai
hasil pembakarannya yang membuat cuaca semakin hangat, tetapi juga
melepaskan gas beracun, sehingga membentuk bencana lingkungan.
Ahli geologi menjelaskan, jika manusia tidak berusaha mencegahnya, api bawah tanah dapat menyebabkan luka-luka dan kematian. Akan tetapi tingkat kesulitan memadamkan api bawah tanah sangat tinggi, acapkali setelah satu titik api dipadamkan, api akan timbul kembali di tempat lain.
Selain di Kutub Selatan, di bawah permukaan setiap benua besar terdapat bara api bawah tanah. Dinas Pertambangan Permukaan Tanah dari Departemen Dalam Negeri AS, beberapa hari lalu mengeluarkan suatu laporan yang menyebutkan bahwa, di 9 negara bagian AS terdapat lebih dari 100 titik bara api bawah tanah, namun ahli geologi mengatakan, masih terdapat banyak titik api yang belum dilaporkan. Oleh karena itu jumlah api bawah tanah yang sebenarnya jauh lebih banyak daripada angka tersebut.
Menurut pemberitaan majalah Times, AS, pada 21 negara bagian AS terdapat lebih dari 200 titik bara api, dan sebagian besar bara api tersebut telah terbakar bertahun-tahun lamanya. Dari 36 titik bara api bawah tanah yang terdapat di Pennsylvania, termasuk bara api bawah tanah yang terkenal paling berbahaya di AS.
Gas beracun yang dilepaskan api bawah tanah yang terbakar selama 48 tahun ini, membuat warga Centralia Township mengidap berbagai penyakit. Pada era 1980 – 1990-an pemerintah federal terpaksa harus menempuh cara keras memaksa para warga untuk pindah ke tempat lain, dan kini kota itu sudah menjadi kota hantu.
Ahli geologi dari Universitas Alaska Annuma Pracas, pernah menggambarkan sebuah peta letak titik api bawah tanah tersebut dan menyebutnya “bencana global yang tidak memiliki batasan geografis”. Jika manusia tidak mampu memperlakukannya dengan hati-hati, maka titik api itu akan membuat manusia membayar mahal.
Di dekat tambang batu bara Jhairia di Dhanbad Jharkhand, India, terdapat 68 titik api bawah tanah yang terbakar. Gas beracun yang dilepaskan akibat pembakaran tersebut menyebar luas di pemukiman penduduk sekitar. Pracas menjelaskan, jika seseorang menetap selama 24 jam saja di daerah tersebut pasti akan mengeluarkan lendir yang mengandung butiran batu bara di dalamnya. Lingkungan di tempat ini bahkan jauh lebih memprihatinkan dibandingkan tempat manapun.
Tingkat kesulitan untuk memadamkan api bawah tanah ini sangat tinggi, sama seperti sulitnya bermain game memukul tikus tanah. Para pakar menjelaskan, “Saat Anda berhasil memadamkan api di satu titik, maka api akan muncul di tempat lain yang berjarak 300 kaki jauhnya.”
Metode pemadaman api yang digunakan oleh satuan PMK termasuk mengeruk lapisan batu bara yang terbakar lalu memutus kontak api di titik tersebut dengan wilayah sekitarnya.
Kadang kala PMK juga memasukkan cairan bersuhu rendah ke dalam lapisan batu bara, untuk menyerap panas sehingga pembakaran dapat dihentikan. Namun tambang batu bara berskala besar memiliki ruang lingkup mencapai radius beberapa kilometer, dengan ketebalan lapisan batu bara mencapai 27 – 30 meter, yang memiliki banyak lubang seperti sarang tawon. Hal ini menandakan bahwa api bawah tanah akan kembali menyala, dan biaya untuk memadamkan api bawah tanah ini menjadi sangat tinggi. AS telah mengucurkan dana lebih dari 1 miliar dolar AS untuk menanggulanginya.
Memperhitungkan pencemaran yang terjadi akibat api bawah tanah juga sangat sulit, karena bara api ini memiliki banyak lubang ventilasi, dan mengeluarkan karbondioksida, gas metan, merkuri, serta lebih dari 40 jenis gas beracun lainnya dan juga butiran partikel.
Ahli geologi dari Institut East Georgia, Glenn, memperkirakan bahwa bara api di seluruh dunia setiap tahunnya mengeluarkan sekitar 40 ton merkuri ke atmosfir kita, dan emisi karbondioksida yang dilepaskan mencapai 3% dari emisi seluruh dunia. Gas ini sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim dunia yang semakin memanas dan juga terhadap kesehatan umat manusia. - See more at: http://artikelgaul.blogspot.com/2012/03/kiamat-hampir-dekat-ditandai-munculnya.html#sthash.kLnwxC8r.dpufV
Ahli geologi menjelaskan, jika manusia tidak berusaha mencegahnya, api bawah tanah dapat menyebabkan luka-luka dan kematian. Akan tetapi tingkat kesulitan memadamkan api bawah tanah sangat tinggi, acapkali setelah satu titik api dipadamkan, api akan timbul kembali di tempat lain.
Selain di Kutub Selatan, di bawah permukaan setiap benua besar terdapat bara api bawah tanah. Dinas Pertambangan Permukaan Tanah dari Departemen Dalam Negeri AS, beberapa hari lalu mengeluarkan suatu laporan yang menyebutkan bahwa, di 9 negara bagian AS terdapat lebih dari 100 titik bara api bawah tanah, namun ahli geologi mengatakan, masih terdapat banyak titik api yang belum dilaporkan. Oleh karena itu jumlah api bawah tanah yang sebenarnya jauh lebih banyak daripada angka tersebut.
Menurut pemberitaan majalah Times, AS, pada 21 negara bagian AS terdapat lebih dari 200 titik bara api, dan sebagian besar bara api tersebut telah terbakar bertahun-tahun lamanya. Dari 36 titik bara api bawah tanah yang terdapat di Pennsylvania, termasuk bara api bawah tanah yang terkenal paling berbahaya di AS.
Gas beracun yang dilepaskan api bawah tanah yang terbakar selama 48 tahun ini, membuat warga Centralia Township mengidap berbagai penyakit. Pada era 1980 – 1990-an pemerintah federal terpaksa harus menempuh cara keras memaksa para warga untuk pindah ke tempat lain, dan kini kota itu sudah menjadi kota hantu.
Ahli geologi dari Universitas Alaska Annuma Pracas, pernah menggambarkan sebuah peta letak titik api bawah tanah tersebut dan menyebutnya “bencana global yang tidak memiliki batasan geografis”. Jika manusia tidak mampu memperlakukannya dengan hati-hati, maka titik api itu akan membuat manusia membayar mahal.
Di dekat tambang batu bara Jhairia di Dhanbad Jharkhand, India, terdapat 68 titik api bawah tanah yang terbakar. Gas beracun yang dilepaskan akibat pembakaran tersebut menyebar luas di pemukiman penduduk sekitar. Pracas menjelaskan, jika seseorang menetap selama 24 jam saja di daerah tersebut pasti akan mengeluarkan lendir yang mengandung butiran batu bara di dalamnya. Lingkungan di tempat ini bahkan jauh lebih memprihatinkan dibandingkan tempat manapun.
Tingkat kesulitan untuk memadamkan api bawah tanah ini sangat tinggi, sama seperti sulitnya bermain game memukul tikus tanah. Para pakar menjelaskan, “Saat Anda berhasil memadamkan api di satu titik, maka api akan muncul di tempat lain yang berjarak 300 kaki jauhnya.”
Metode pemadaman api yang digunakan oleh satuan PMK termasuk mengeruk lapisan batu bara yang terbakar lalu memutus kontak api di titik tersebut dengan wilayah sekitarnya.
Kadang kala PMK juga memasukkan cairan bersuhu rendah ke dalam lapisan batu bara, untuk menyerap panas sehingga pembakaran dapat dihentikan. Namun tambang batu bara berskala besar memiliki ruang lingkup mencapai radius beberapa kilometer, dengan ketebalan lapisan batu bara mencapai 27 – 30 meter, yang memiliki banyak lubang seperti sarang tawon. Hal ini menandakan bahwa api bawah tanah akan kembali menyala, dan biaya untuk memadamkan api bawah tanah ini menjadi sangat tinggi. AS telah mengucurkan dana lebih dari 1 miliar dolar AS untuk menanggulanginya.
Memperhitungkan pencemaran yang terjadi akibat api bawah tanah juga sangat sulit, karena bara api ini memiliki banyak lubang ventilasi, dan mengeluarkan karbondioksida, gas metan, merkuri, serta lebih dari 40 jenis gas beracun lainnya dan juga butiran partikel.
Ahli geologi dari Institut East Georgia, Glenn, memperkirakan bahwa bara api di seluruh dunia setiap tahunnya mengeluarkan sekitar 40 ton merkuri ke atmosfir kita, dan emisi karbondioksida yang dilepaskan mencapai 3% dari emisi seluruh dunia. Gas ini sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim dunia yang semakin memanas dan juga terhadap kesehatan umat manusia. - See more at: http://artikelgaul.blogspot.com/2012/03/kiamat-hampir-dekat-ditandai-munculnya.html#sthash.kLnwxC8r.dpufV
Di seluruh
dunia terdapat ribuan titik api bawah tanah yang kini sedang menyala.
Api bawah tanah ini tidak hanya mengeluarkan karbondioksida sebagai
hasil pembakarannya yang membuat cuaca semakin hangat, tetapi juga
melepaskan gas beracun, sehingga membentuk bencana lingkungan. - See
more at:
http://artikelgaul.blogspot.com/2012/03/kiamat-hampir-dekat-ditandai-munculnya.html#sthash.kLnwxC8r.dpuf
Di seluruh
dunia terdapat ribuan titik api bawah tanah yang kini sedang menyala.
Api bawah tanah ini tidak hanya mengeluarkan karbondioksida sebagai
hasil pembakarannya yang membuat cuaca semakin hangat, tetapi juga
melepaskan gas beracun, sehingga membentuk bencana lingkungan. - See
more at:
http://artikelgaul.blogspot.com/2012/03/kiamat-hampir-dekat-ditandai-munculnya.html#sthash.kLnwxC8r.dpuf
Di seluruh
dunia terdapat ribuan titik api bawah tanah yang kini sedang menyala.
Api bawah tanah ini tidak hanya mengeluarkan karbondioksida sebagai
hasil pembakarannya yang membuat cuaca semakin hangat, tetapi juga
melepaskan gas beracun, sehingga membentuk bencana lingkungan. - See
more at:
http://artikelgaul.blogspot.com/2012/03/kiamat-hampir-dekat-ditandai-munculnya.html#sthash.kLnwxC8r.dpuf
Di seluruh
dunia terdapat ribuan titik api bawah tanah yang kini sedang menyala.
Api bawah tanah ini tidak hanya mengeluarkan karbondioksida sebagai
hasil pembakarannya yang membuat cuaca semakin hangat, tetapi juga
melepaskan gas beracun, sehingga membentuk bencana lingkungan. - See
more at:
http://artikelgaul.blogspot.com/2012/03/kiamat-hampir-dekat-ditandai-munculnya.html#sthash.kLnwxC8r.dpuf
Di seluruh
dunia terdapat ribuan titik api bawah tanah yang kini sedang menyala.
Api bawah tanah ini tidak hanya mengeluarkan karbondioksida sebagai
hasil pembakarannya yang membuat cuaca semakin hangat, tetapi juga
melepaskan gas beracun, sehingga membentuk bencana lingkungan. - See
more at:
http://artikelgaul.blogspot.com/2012/03/kiamat-hampir-dekat-ditandai-munculnya.html#sthash.kLnwxC8r.dpuf
Subhanallah.. Takutnya..
ReplyDeleteterima kasih atas peringatan ini...marilah kita sama2 meningkatkan amal ibadat bersama2... dan meninggalkan perkara2 yang dilarang...
ReplyDeletesemua petanda kecil kiamat dh berlaku
ReplyDeletesemoga kita selalu beriman kepada ALLAH
ReplyDelete